PCX150 - Balik Bareng GSXR150 dan CB150R


Sampai di prambanan pukul 10 malem itu enggak langsung tidur, baru bisa tidur jam 11 an, dan paginya tepatnya jam 8.35 langsung berangkat ke Kebumen bareng 2 adik yang keduanya pake DOHC Overbore 150 cc yang satu pake sendalpot resing satunya masih ori, tapi yang ori ini real racing machine yang dulu saya pake :D

Rute-nya, dari rumah embah yang di prambanan masuk ke Yogyakarta lewat lingkar utara. Waktu itu kondisi jalan ramai lancar. Di sini, saya dengan PCX masih bisa lah bergantian di depan sama duo sport itu. Akselerasi awal bisa dibilang cukup baik sampai 60km/jam. sampai 80 lumayan, diatas itu, ya nasibnya SOHC 2 klep dengan CVT di setel irit ya begitulah. Untungnya masih banyak macet, masih ada lampu merah yang membendung topspeed dua anak muda ini.


Waktu itu jalanan ramai lancar disertai kemacetan di beberapa tempat karena persimpangan jalan, terutama lampu merah. Kepadatan kendaraan plus lampu merah pastinya bikin jalan jadi merayap. Buat roda empat pasti sangat menyiksa, tapi buat roda dua enggak terlalu. Mudik kali ini sangat ramah terutama buat kami pengendara roda dua.


Perjalananya juga cukup cepet, cukup 1 kali istirahat buat isi bensin (mungkin bisa enggak pake istirahat juga).

Setelah perjalanan berkelok-kelok sedikit, sampailah kita di jalan lurus terus yang sekarang sudah rapih tanpa lubang, jalan yang sering disebut jalan Deandels. Yup, untuk topspeed langsung lah ketinggalan, tapi untuk akselerasi, juga ketinggalan lah sama GSXR150, tapi sama CB masih bisa lah sedikit, mungkin skill ridernya juga yang kurang ini, soalnya doi sering ganti gigi di RPM rendah, padahal kan itu motor overbore DOHC.

Mengeksplore kecepetan adalah bukan hal yang enak untuk PCX150. Mentok di 110 km/jam karena angin dan bobot pengendara dan barang bawaanya, jadi rasanya malah cenderung ke membosankan daripada terpicu adrenalinya. Mungkin saya harus diet biar bisa sampai 120 pada speedometer.

Jalan lurus tak berujung ini bukan tanpa macet, ternyata ada beberapa tempat yang membuat kendaraan terhambat, entah hanya perempatan, atau semacam tempat beli oleh-oleh yang pengunjungnya banyak yang parkir sembarangan. Alhasil, walau kecepetan tinggi bisa diperoleh, tetep aja sampenya 3 jam lebih.



Jalan kearah utara dari jalan lurus ini juga ada rusak di beberapa tempat, terutama jalan Petanahan-Karanganyar. Memang bukan jalan utama sih, jadinya mungkin memang kurang diperhatikan. Harus melambat biar bokong enggak dibuat menghantam jok keras PCX. Bahkan jalan yang kelihatanya rata pun ternyata bergelombang. Entah sampai kapan jalan ini akan terus seperti itu tidak diperbaiki. Tapi ya sudah lah, saya make setahun sekali dari tahun kemarin masih begini aja sih.

Setelah sampe, istirahat sebentar, kemudian ada acara silaturahmi ke beberapa tempat. Karena kecapekan jadi numpang mobilnya om Toto bareng anak-anak kecil (ini rasanya kaya mobil jemputan sekolah gitu yang bawa anak-anak banyak banget)

Begitulah petualangan hari kedua lebaran. Satu lagi di hari ketiga, lanjut nanti lagi ya. Jaaa...

Komentar

Postingan Populer