Spesifikasi Oli Mesin

Kalo masuk grup facebook motor baru tuh pasti ada aja yang nanya, oli apa sih yang cocok? Terus ada yg jawab oli ini aja nih, pake ini ngacir, mesin alus dll dst dsb. Tapi belakangan banyak juga yang bilang 'baca manualnya,' dan ini menandakan minat baca sudah membaik :D Jadi, gimana kita mencari spesifikasi oli mesin yang sesuai? Pertama-tama cari di buku petunjuk bagian oli mesin, baru cari spesifikasinya. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, kebetulan sekalian mau bahas oli mesin PCX nih, jadi contoh kasusnya PCX 2018 aja ya.
Nah, langsung saya bahas ya, apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan oli mesin.
Dari situs www.machinerylubrication.com

SAE J300

SAE J300 atau biasanya disebut SAE saja di kemasan oli adalah standar kekentalan atau viskositas atau kerekatan oli. Semakin tinggi, artinya oli semakin kental dan semakin redah, oli semakin encer. Kenapa harus kental dan encer? Nah, saya bahas sedikit dibawah.
  • Semakin tinggi nilai SAE, molekul oli akan semakin sulit barlarian atau bahkan terurai atau menguap. Kemungkinan mendinginkan mesin juga tentunya semakin tinggi, karena bisa menyimpan kalor lebih banyak sebelum berubah wujud jadi uap. Artinya SAE tinggi bisa jadi lebih dingin mesinya.
  • Semakin tinggi, semakin kuat kerekatan antar molekulnya, berarti oli tidak bisa masuk ke celah-celah yang lebih sempit. Nah, klo motor di desain dengan kerapatan antar part tinggi, otomatis bagian-bagian itu akan sulit terlumasi, bisa bikin cepet aus, atau malah mesin ambrol. Kadang desain pompa oli juga disesuaikan agar viskositas oli tertentu saja yang bisa digunakan di mesin. Kalo nilai viskositasnya dibawah standar, bisa juga oli yang masuk ke ruang bakar jadi lebih banyak melalui sela-sela ring piston.
Untuk PCX, oli yg dianjurkan adalah 10w-30. Huruf w pada angka 10w maksudnya adalah winter, artinya visoksitas oli pada saat musim dingin (salju), artinya oli ini harus memiliki dua kekentalan atau viskositas. 10w pada suhu rendah dan 30 pada suhu biasa. Pada kendaraan lain biasanya ada tabel yang disertakan mengenai gambaran oli yang dapat digunakan pada suhu ruangan tertentu, memudahkan penggunanya memilih SAE yg lebih tinggi misalnya kalau digunakan di gurun pasir pada siang hari atau musim panas. Sementara kalau di gunakan di musim hujan atau di dataran tinggi yang suhunya hanya sekitar 10-20 derajat Celcius bisa pakai oli yang lebih kental. Tapi berhubung desainer mesin PCX menyatakan gunakan yang 10w-30 ya hanya gunakan yang itu saja. Angka depan bisa berubah-ubah, karena di Indonesia suhunya biasanya tidak sampai suhu musim dingin di eropa, jadi perhatikan angka belakangnya saja.

JASO T 903

Seperti membahas SAE, membahas JASO ini juga bisa panjang, tapi saya mencoba buat yang pendek aja ya. JASO T 903 atau yang di kemasan oli hanya disebut JASO saja adalah standar oli mesin motor 4 langkah. Berbeda dengan SAE, standar JASO ini memberikan standar friksi atau gaya gesek pada oli. JASO MA yang secara khusus dibagi lagi menjadi MA1 MA2 dan MA, memiliki indeks gaya gesek sesuai standar JASO. Fungsinya apa index gaya gesek ini?
  • Gaya gesek tinggi diperlukan pada mesin 4 tak dengan kopling basah.
    Pada kopling basah, kopling yang menyalurkan energi dari putaran mesin ke roda direndam oli, kalau gaya geseknya rendah, pastinya terjadi selip kopling kan? Nah, kopling selip ini tentunya buruk untuk kendaraan kan.
  • Tingkat gaya gesek yang diperlukan berbeda.
    JASO MA yang bertingkat ini berhubungan dengan tingkat gaya gesek yang dibutuhkan pada setiap mesin, tentunya semakin tinggi power membutuhkan lebih banyak penyaluran energi, membutuhkan tingkat friksi yang lebih tinggi juga.
Nah, untuk PCX gimana? PCX menggunakan kopling kering, jadi tidak memerlukan spesifikasi ini. Untuk motor pasti muncul spesifikasi JASO MB seperti pada gambar. Tapi kalo enggak ada gimana? Ya menurut saya enggak apa-apa, mekanisme oli pada mesin PCX lebih seperti mesin mobil yang menggunakan kopling kering. Jadi pake oli mobil juga enggak apa-apa asal spesifikasinya sesuai.

API Service

API Service yang biasanya hanya disebut API saja di kemasan oli merupakan standar lain yang digunakan sebagai spesifikasi oli mesin. API dibagi menjadi 2, untuk bahan bakar bensin dan bahan bakar diesel. Untuk karakteristiknya sendiri... saya males bacanya, hahaha. Tapi yang pasti standar API untuk mesin bensin ini ada antara SA-SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL, SM dan SN. Huruf di belakangnya menentukan tingkatan, jadi kalo ada tulisasn, gunakan pelumas mesin minimal API SG artinya bisa pakai SG, SH, SJ, SL, SM atau SN. Kebetulan untuk PCX ini menggunakan minimal API SG.
Oh iya, tapi katanya tidak boleh menggunakan oli dengan tulisan Resource Conserving atau Energy Conserving, alasanya saya belum tahu, tapi mudah-mudahan dapat jawaban segera dari Astra Honda Care, kenapa enggak boleh pake yang itu.

Kesimpulan

Jadi, sekarang sudah jelas ya, apapun brand-nya, yang penting sesuai dengan spek-nya. Untuk PCX, spesifikasinya: SAE 10w-30 (kecuali wilayah-wilayah yang biasa dapet suhu mendekati 0 atau dibawahnya, perhatikan angka 30-nya saja) JASO MB (Atau tanpa JASO ya gpp) dan API SG keatas (SG, SH, SJ, SL, SM, SN).
Oh iya, jangan lupa perhatikan volumenya ya, untuk PCX 800ml untuk penggantian berkala dan 900ml untuk penggantian dengan pembersihan saringan kasa. Kurang lebihnya bisa di lihat di buku panduan, ada juga cara melihat apakah olinya masih cukup atau perlu di tambah.
Tinggal cari brand yang sesuai dan testimoni penggunanya ya...
Selamat berkendaraan, semoga kita semua selamat sampai tujuan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer