Fotografi: Long Exposure

Setelah lama enggak nulis, akhirnya disempatkan lagi nulis. Karena katanya nulis bisa mengurangi beban pikiran... halah.

Setelah kemarin baru bantuin orang beli kamera baru, akhirnya kepikiran buat baca-baca teori motret yang dulu pernah tak tulis, eh tapi ternyata tulisanya ada di blog yang lama, jadi ya mindahin tulisan dulu aja lah ya...

Judul awalnya speed of ligth apa ya, tapi sekarang sebut saja long exposure. Long exposure ini bisa malem-malem jadi kendaraan kelihatan cahaya-nya aja, atau bisa siang-siang, kendaraan yang bergerak seolah-olah bergerak sangat cepat.

Foto pertama saya ambil tanggal 21 Juni 2017 di sekitar Bekasi. Foto diambil menggunakan kamera CANON EOS M10 malem, atau hampir pagi ya, saya lupa.
Canon EOS M10 f/16, shutter 1/2 55mm ISO 3200
Sesuai dengan keterangan foto, saya ambil pakai f/16 (yang kemudian saya sadar klo bisa pake nilai segini kenapa ISO-nya harus 3200 ya? f/16 atau nilai bukaan ini kalau nilai per-nya semakin besar, artinya bukaanya semakin kecil, artinya cahaya yang masuk ke sensor juga semakin kecil yang membuat gambar jadi lebih gelap. Sementara nilai ISO 3200 artinya sensor menangkap cahaya lebih relatif lebih banyak dibanding dengan ISO yang lebih rendah. Artinya bukaan diafragma diperkecil sampai cahaya kurang, ISO-nya malah dinaikan biar sensitif, jadi belakangan saya aneh sendiri, haha... shuter 1/2 artinya rana atau shutter membuka selama 1/2 detik sebelum kembali menutup. Dengan rana membuka lama, objek yang bergerak lebih lambat dari 1/2 detik akan terlihat berbayang seperti bergerak cepat. Pada foto diatas, kendaraan-kendaraan itu seperti bergerak cepat, sementara dua pemirsa dipinggar jalan itu gambarnya bisa diambil dengan cukup baik.

Masih dalam rangkaian perjalanan yang sama, saya juga ambil foto dengan paparan panjang lain, tapi kali ini siang. Dipadukan dengan kemampuan panning yang pas-pas-an, saya dapat gambar aneh ini, seorang bapak pengayuh sepeda yang sedang dikejar mobil di belakangnya.
f/40, rana 1/4, 45mm, ISO 200
Walaupun lebih banyak berbayangnya, tapi setidaknya saya berhasil membuat si bapak ini terlihat lebih fokus daripada pemandangan di latar belakang. Emang tujuanya cuma itu sih, bermain-main dengan exposure yang cukup panjang walau kali ini pakai rana lebih cepat dibanding sebelumnya, 1/4 detik. Objek utama tidak terlalu blur karena kamera bergerak mengikuti objek. Kalau kecepatan fokus-nya lebih cepat dan skill saya lebih baik, mungkin hasilnya bisa lebih baik lagi.
f/6.3, rana 8d, 178mm, ISO 800
Ini hasil foto yang paling saya suka diantara yang lain, yah cukup sukses lah. Diafragma di angka f/6.3 dengan rana 8 detik dan ISO 800, saya dapat menangkap cahaya kendaraan yang lewat di ujung jembatan itu dengan cukup baik. Seingat saya ini pake tripod, jadi gambarnya tidak berbayang pada objek-objek yang tidak bergerak. Setelah agustus 2017 ini, tripod saya rusak, jadi enggak pernah ambil gambar begini lagi, haha.

Oke, sementara ini cukup sekian, semoga bisa ketemu lagi di tulisan saya yang lain... kalo sempet.

Komentar

Postingan Populer